Empat Kuliner Khas Labuan Bajo, Sudah Coba Belum?

Traveling202 views

Anda sedang berencana liburan ke Nusa Tenggara Timur? Selain Pulau Komodo, Anda juga bisa lho mengunjungi Labuan Bajo. Pemandangan pulau dan pantai yang memanjakan mata sangat menenangkan bagi Anda yang butuh healing sejenak dari kehidupan kota. Kuliner di Labuan Bajo pun juga tidak kalah menarik, empat jenis makanan ini bisa Anda coba sambil menikmati pemandangan dan liburan Labuan Bajo. Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut.

Kolo/ Tapa Kolo

Tapa yang berarti bakar dan Kolo yaitu nasi adalah nasi bakar khas Nusa Tenggara Timur. Nasi ini dibakar secara vertikal dengan bambu berdiameter 7cm dan panjang 30cm. Sebelum dibakar, beras yang sudah dicuci bersih kemudian dicampur dengan rempah-rempah khas Nusa Tenggara Timur. Untuk menjaga agar tetap bersih, lubang pada bambu dialas terlebih dahulu oleh daun pisang. Setelah 30 menit proses pembakaran, kolo bisa langsung dinikmati dengan lauk pauk lainnya. Jika Anda mengunjungi Labuan Bajo dan sedang ada upacara adat, tentu Anda bisa mencoba makanan yang gurih ini, karena Kolo hanya dimasak saat upacara adat.

Jagung Bose

Masyarakat Nusa Tenggara Timur sudah lama menggunakan jagung sebagai karbohidrat utamanya. Di Labuan Bajo, Anda bisa mencoba Jagung Bose. Teksturnya seperti bubur dan rasanya gurih karena ada santan dalam proses masaknya. Jagung Bose tidak hanya berisikan jagung, namun juga ada kacang tanah, kacang merah, bahkan terkadang kacang hijau. Jagung yang digunakan umumnya adalah jagung putih yang ditumbuk menggunakan lesung. Untuk penyajiannya, jagung bose bisa ditambah labu dan daun kelor agar rasanya semakin beragam. Tidak seperti Kolo, Anda bisa mudah mendapatkan jagung bose di warung-warung sekitar Labuan Bajo. Selamat mencoba!

Roti Kompiang

Roti Kompiang atau bisa juga disebut kompiang longa adalah roti khas Nusa Tenggara Timur yang diadaptasi dari Tionghoa. Yang membedakan roti ini dengan roti lainnya adalah dengan adanya ‘longa’ atau wijen yang ditabur di atas roti. Roti Kompiang berbentuk bulat dan bertekstur lebih keras dari roti biasanya, sehingga cocok dinikmati jika dicelup teh atau kopi sambil bersantai menikmati pariwisata Labuan Bajo. Untuk ketahanannya, roti ini bisa tahan tiga hari di suhu ruang dan satu minggu di kulkas. Kini roti kompiang bisa Anda temukan di mana saja dan bisa Anda bawa pulang untuk buah tangan keluarga.

Se’i

Se’i adalah daging sapi, babi, atau ikan asap yang membutuhkan waktu 9 jam lebih dalam proses masaknya. Definisi dari daging asap adalah daging yang matang bukan karena panasnya api, namun karena asap yang dihasilkan oleh api ditambah dengan aroma kayu kosambi sebagai bahan bakarnya. Jika baru matang, se’i bisa langsung dinikmati dengan diiris tipis lalu dimakan dengan nasi, tumis sayuran, dan sambal.

Selain empat makanan ini, Labuan Bajo juga masih banyak memiliki ragam kuliner lainnya. Tertarik untuk mencoba?